UKM
KORFBALL IKOPIN berdiri sejak tahun 1985 yang dalam
perkembangannya telah melalui begitu banyak rintangan hingga akhirnya pernah
vakum dalam kegiatannya. Namun, Korfball Ikopin kembali bangkit dan berkembang
setelah beberapa tokoh berusaha membangkitkan kembali kegiatan di dalam
Korfball Ikopin yang tentunya tidak lepas dari bantuan para alumni terdahulu.
UKM
Korfball Ikopin sendiri merupakan satu-satunya UKM resmi Korfball di tingkat
mahasiswa yang ada di Indonesia. Saat ini masih begitu banyak kalangan yang
belum mengetahui secara detail tentang olahraga Korfball ini, keprihatinan
tentu saja dirasakan para anggota Korfball Ikopin itu sendiri, sehingga kami
berinisiatif untuk melakukan pergerakan dalam mengenalkan dan mengembangkan
korfball di indonesia.
Korfball
adalah olahraga kesetaraan Gender yang dimainkan oleh 8 orang pemain yang mix
(terdiri dari 4 orang laki-laki dan 4 orang perempuan). Korfball dimainkan
dalam sebuah lapangan persegi panjang dengan ukuran 40m x 20m yang dibagi
menjadi 2 bidang lapangan. Satu bidang lapangan disebut dengan istiah “Vak”. . korfball bisa dimainkan di indoor dan
outdoor. Kontak fisik dikendalikan, karena olahraga ini tidak diperbolehkan
adanya kontak bodi santar sesama pemain dan jenis kelamin menjadi aturan wajib,
dimana laki-laki harus menjaga laki-laki begitu juga sebaliknya.
Tim
dari 8 pemain dibagi menjadi 2 bagian (vak) - 2 laki-laki, 2 perempuan di
masing-masing bagian (vak). Area bermain terdiri dari dua kotak besar
bergabung di sepanjang garis tengah, setiap persegi dengan 'Korf' diatur dalam
sepertiga dari lini belakang.
Permainan
dimulai dengan satu bagian (vak) melakukan serangan dan di bidang (vak) yang
lain berada dalam posisi bertahan. Jika telah mencetak 2 gol atau point
genap, maka seluruh pemain yang berada di bagian menyerang harus bertukar
tempat dengan seluruh pemain yang berada di bagian bertahan. Pemain yang
tadinya menyerang harus menjadi pemain bertahan, dan pemain yang tadinya
bertahan harus menyerang.
Hal-hal
yang tidak diperbolehkan dalam permainan korfball :
· Tidak boleh berjalan dengan
bola
· Tidak boleh melakukan dribbling
bola
· Tidak ada kontak fisik yang
disengaja
Untuk
mengantisipasi serangan lawan, pemain bertahan melakukan pertahanan dengan cara
mengangkat satu lengan yang disebut dengan istilah (DEK). Ketikan kita melakukan dek, penyerang
tidak diperbolehkan menembak bola kedalam korfn, tetapi harus mengover bola
kepada temannya
Teknik
Korfball yang berbeda telah dikembangkan sebagai cara yang paling efisien untuk
mengeksekusi tembakan tersebut, tetapi ini tidak wajib - pemain diperbolehkan
untuk berimprovisasi. Sebuah tembakan bebas terjadi setelah
pelanggaran. Pemain harus berdiri 2,5 meter dari pemain lainnya dan
mengambil free pass dan free pass harus diambil dalam waktu empat detik dari
peluit wasit, pada babak pertama dan setelah gol dicetak free pass diambil
untuk me-restart permainan dari tengah jalan. Sanksi diberikan ketika
pelanggaran mencegah kesempatan mencetak gol. Hukuman taker harus berdiri
2,5 meter dari Korf untuk mengambil penalti. Semua pemain lain harus
berdiri 2,5 meter dari kedua Korf dan pengambil penalti.
Sehingga
dalam hal ini diperlukan kerjasama dari berbagai pihak untuk memasyarakatkan
korfball di tanah air. Olahraga ini perlu dikenalkan pada generasi muda dan
mendapat pelatian yang maksimal agar dapat mengikuti salah satu event olahraga
internasional ini.
0 komentar:
Posting Komentar